Warna Alami di Kehidupan Laut Sangat Memukau

Pygmy Seahorse merupakan salah satu hewan laut yang paling dicari para penyelam. Padahal, kalopun sudah ketemu, belum tentu mata telanjang kita bisa melihatnya dengan jelas. Ukurannya yang sekitar 2cm dan berkamuflase di antara gorgonians (sea fan) membuatnya susah dicari. Oh iya, kuda laut juga merupakan ikan ya. Jadi, kuda laut ini termasuk salah satu spesies ikan yang berbentuk memang agak berbeda dari ikan yang kita kenal pada umumnya.

PSYCHEDELIC, begitulah kira-kira kata yang bisa digunakan untuk menjelaskan warna yang ada di dalam laut. Warna-warna yang tidak kita temui di darat secara alami. Ini bisa jadi salah satu alasan bagi kamu…..ya KAMU….. untuk mempertimbangkan belajar menyelam.

Mungkin tidak apa-apa….tapi mungkin juga kamu akan menyesal….kalau sampai tidak pernah menikmati keindahan itu dengan mata sendiri selagi masih hidup. Oh iya, itu pun kalau kita berhasil mempertahankan kelestarian laut kita. Bukannya tidak mungkin kalau warna-warna ini akan hilang beberapa dekade yang akan datang. 30 tahun? 40 tahun? Saya yakin kamu tidak mau jadi generasi terakhir yang mengenal bahwa laut kita (pernah) berwarna PSYCHEDELIC.

Akankah cara hidup kita akan berubah permanen?
Terkadang saya suka merasa ada yang aneh kala menonton film (di tv) dengan adegan sekelompok orang ngobrol berdekatan dengan akrabnya, atau cipika cipiki saat berjumpa.

Terasa aneh karena kok mereka ga pake masker? Kok mereka ga jaga jarak? Berapa banyak tuh droplets yang sudah singgah di mulut yang lainnya? Bukan bermaksud paranoid, tapi pandemi ini sudah memaksa kita untuk mengubah cara hidup. Dan mungkin akan PERMANEN!

Kadang mengerikan membayangkan akan berubahnya bentuk “kehangatan” dalam kumpul teman. Tapi, saya rasa kita memang akan mendapatkan “kewajaran baru”. Saya menanti film-film di masa depan yang akan berubah gayanya.

Semoga saya salah, tapi kalau itu terjadi, kita-kita ini bisa menjadi saksi perubahan besar dalam budaya manusia. Kamu dan saya tidak sendirian, semua orang mengalami yang sama. Itu kenyataan dan itulah namanya hidup.