Kisah Sukses Anak Pembuat Becak

Kisah Sukses Anak Pembuat Becak

Jika lahir miskin maka itu bukanlah kesalahan anda, tetapi jika anda mati miskin itu merupakan kesalahan anda. Banyak dari kita yang sering sekali menyalahkan kehidupan dan iri terhadap kehidupan orang lain. Padahal untuk menjadi orang tersebut, anda belum berusaha keras seperti apa yang dilakukan orang – orang sukses tersebut.

Apakah kamu kenal atau mungkin sudah familiar dengan nama Dato Sri Tahir? Beliau adalah pendiri dari Mayapada Group. Besarnya Mayapada Group membuat kita semua pasti mengenal Mayapada Hospital, Bank Mayapada, Faimont Hotel Bali, Menara Topas, Forbes Indonesia hingga ELLE Indonesia. Namun kesuksesan beliau ternyata tak lepas dari perjuangan hidupnya yang Zero to Hero.

Lahir dari Seorang Pembuat Becak

Dato Sri Tahir merupakan anak dari pembuat becak yang kehidupannya susah. Sementara ibunya hanya penjaga toko sederhana. Ibunya pernah dilempari batu hingga kepalanya bocor ketika ingin menagih uang setoran. Sungguh masa lalu yang sangat pahit dirasakan oleh Dato Sri Tahir.

Ajaran Ayah

Dato Sri Tahir selalu diajarkan oleh ayahnya bahwa “kalau bisa, kamu harus jadi orang baik yang dihormati. Namun jika tidak bisa, jadilah orang baik dan tulus agar orang lain simpatik. Bukan jadi sosok yang dibenci banyak orang”. Hal tersebutlah yang membuat Dato Sri Tahir memiliki tujuan yang luar biasa yaitu ingin sukses untuk mengubah nasib dan menjadi berkat untuk banyak orang.

Cita – Cita

Dato Sri Tahir sangat ingin kuliah di bidang kedokteran karena ingin membuka praktik sendiri. Namun karena keterbatasan ekonomi dan ayahnya yangjatuh sakit ketika beliau tamat SMA, akhirnya Dato Sri Tahir melanjutkan usaha tekstil yang dijalankan oleh ayahnya.

Cerdas dan Rajin

Dato Sri Tahir merupakan anak yang pintar sehingga beliau mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Nanyang Technological University, Singapore. Beliau berkuliah di usianya yang ke 20 tahun.

Disanalah Dato Sri Tahir mendapatkan banyak ilmu tentang berbisnis. Disana Dato Sri Tahir juga melihat peluang untuk menambah penghasilan dengan cara membeli barang dari Singapore kemudian dijual lagi di Surabaya.

Mulai Berbisnis

Dato Sri Tahir mencoba peruntungan dengan memulai bisnis garmen setelah beliau lulus dari kuliahnya. Kemudian di usia yang ke-35 tahun, Dato Sri Tahir kembali menimba ilmu di Golden Gates University, Amerika Serikat dan menyelesaikan pendidikan di bidang keuangan.

Akhirnya pada tahun 1986, Dato Sri Tahir membangun Mayapada Group. Setelah itu bisnisnya merambah ke berbagai macam lainnya seperti dealer mobil, perbankan, hingga kesehatan.

Sosok Dermawan

Dato Sri Tahir dikenal juga sebagai pengusaha dermawan. Beliau membeirkan pelayanan operasi jantung gratis bagi 100 pasien, menyumbangkan 7 miliar pengadaan air bersih bagi anak – anak korban banjir dan menjadi orang pertama di Indonesia yang masuk dalam Bill & Melinda Gates Foundation Organisasi nirlaba milik Bill Gates.

Masa Kini

Saat ini Dato Sri Tahir masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia urutan ke-7 pada tahun 2019. Dengan total kekayaan $4 miliar atau setara dengan Rp 64 triliun.

Kemudian hasrat untuk menyembuhkan banyak orang disalurkan beliau dengan cara lain. Yaitu dengan menginvestasikan sebesar $65 juta lewat Global Find untuk memerangi AIDS, TBC, dan Malaria. Beliau pun sukses dan menjadi berkat untuk banyak orang.