Abses Otak (Abses Serebri) – Penyebab, Gejala & Pengobatan

Abses otak, atau disebut juga abses serebri, adalah kantung berisi nanah yang terbentuk di dalam otak atau di jaringan sekitarnya. Abses otak biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, meskipun bisa juga disebabkan oleh infeksi jamur atau parasit yang jarang terjadi. Abses otak merupakan kondisi yang serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Penyebab:
Abses otak biasanya terjadi akibat infeksi yang menyebar dari bagian lain tubuh, seperti infeksi gigi, sinus, telinga tengah, atau infeksi paru-paru. Infeksi ini dapat menyebabkan bakteri atau kuman lain masuk ke aliran darah dan akhirnya mencapai otak, membentuk abses. Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan abses otak termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh, riwayat infeksi pada sistem saraf, dan cedera kepala yang mengakibatkan infeksi.

Gejala:
Gejala abses otak bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasinya. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:

1. Sakit kepala yang parah dan persisten.
2. Demam dan menggigil.
3. Kelemahan pada satu sisi tubuh atau bagian tubuh tertentu.
4. Gangguan penglihatan.
5. Gangguan bicara dan kesulitan berbicara.
6. Perubahan perilaku dan perubahan kepribadian.
7. Mual dan muntah.
8. Kehilangan kesadaran.

Gejala abses otak dapat muncul perlahan-lahan atau tiba-tiba, tergantung pada kecepatan pertumbuhan dan ukuran abses. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, abses otak dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen dan mengancam jiwa.

Pengobatan:
Pengobatan abses otak harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi serius. Pengobatan umumnya melibatkan:

1. Pemberian antibiotik: Untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab abses, antibiotik akan diberikan melalui infus atau oral.

2. Drainase abses: Jika abses cukup besar, prosedur drainase mungkin diperlukan untuk mengeluarkan nanah dari abses. Drainase dapat dilakukan melalui pembedahan atau pemandu gambar (guided imaging).

3. Steroid: Steroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan di sekitar abses dan membantu mengurangi pembengkakan otak.

4. Pengontrolan gejala: Terapi pendukung, seperti obat penurun demam atau obat penghilang nyeri, dapat diberikan untuk mengontrol gejala dan meningkatkan kenyamanan pasien.

Penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan. Diagnosis dan penanganan dini dapat membantu meningkatkan prognosis dan mengurangi risiko komplikasi yang serius dari abses otak.