Kenapa Makan Petai dan Jengkol Bikin Napas dan Kencing Jadi Bau?

Makanan seperti petai dan jengkol dikenal karena menyebabkan bau napas dan kencing yang khas setelah dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa-senyawa tertentu dalam kedua makanan tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai fenomena ini:

1. Senyawa Belerang:

Kedua makanan tersebut mengandung senyawa organosulfur, terutama senyawa belerang seperti metilmerkaptan, dimetil sulfida, dan senyawa lainnya. Senyawa belerang ini juga terdapat dalam bawang putih, bawang bombay, dan beberapa jenis sayuran lainnya. Ketika makanan ini dicerna, senyawa belerang diubah menjadi gas dalam sistem pencernaan.

2. Pencernaan dan Penyerapan Senyawa Belerang:

Ketika petai atau jengkol dikonsumsi, senyawa belerang tersebut diserap oleh tubuh dan diekskresikan melalui proses metabolisme normal. Namun, beberapa senyawa belerang mungkin tidak sepenuhnya diserap oleh usus dan tetap berada dalam sistem pencernaan.

3. Pengaruh Mikroba Usus:

Senyawa belerang yang tidak diserap sepenuhnya oleh tubuh dapat mencapai usus besar, di mana mereka dipecah oleh bakteri usus. Proses ini menghasilkan gas belerang, yang kemudian diserap oleh aliran darah dan dihantarkan ke paru-paru.

4. Bau Napas dan Kencing:

Gas belerang yang dihasilkan oleh pemecahan senyawa belerang dalam usus besar kemudian dilepaskan melalui napas dan keringat, serta diekskresikan dalam urine. Inilah yang menyebabkan bau napas dan kencing yang khas setelah mengonsumsi petai atau jengkol.

5. Variasi Individu:

Tidak semua orang akan mengalami efek yang sama setelah mengonsumsi petai atau jengkol. Tingkat bau yang dihasilkan dapat bervariasi antara individu, tergantung pada metabolisme masing-masing dan jumlah senyawa belerang yang dikonsumsi.

6. Pengaruh Makanan Lain:

Bau napas dan kencing yang disebabkan oleh petai atau jengkol juga dapat dipengaruhi oleh makanan lain yang dikonsumsi bersamaan. Misalnya, bawang putih atau makanan yang mengandung bahan-bahan dengan senyawa belerang dapat memperkuat efek tersebut.

Kesimpulan:

Bau napas dan kencing yang khas setelah mengonsumsi petai atau jengkol disebabkan oleh senyawa belerang yang terdapat dalam kedua makanan tersebut. Proses pemecahan senyawa belerang oleh bakteri usus menghasilkan gas belerang yang kemudian diekskresikan melalui napas dan urin. Meskipun efek ini mungkin tidak menyenangkan bagi beberapa orang, baik petai maupun jengkol masih merupakan sumber nutrisi yang baik dan dapat dimasukkan ke dalam diet secara teratur dengan memperhatikan jumlah yang dikonsumsi.