Kesalahan Umum Pemula dalam Belajar Bahasa Inggris

Belajar bahasa Inggris, seperti halnya bahasa lain, memerlukan waktu dan usaha. Banyak pemula membuat kesalahan yang dapat menghambat kemajuan mereka. Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dapat membantu mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula dalam belajar bahasa Inggris:

1. Mengabaikan Pengucapan dan Intonasi

Salah satu kesalahan umum adalah mengabaikan pentingnya pengucapan dan intonasi. Banyak pemula fokus pada tata bahasa dan kosakata tanpa memperhatikan bagaimana kata-kata diucapkan. Pengucapan yang tidak tepat bisa membuat komunikasi menjadi sulit dan mengurangi kepercayaan diri. Penting untuk melatih pengucapan dengan mendengarkan penutur asli dan berlatih berbicara dengan benar.

2. Terlalu Fokus pada Tata Bahasa

Pemula sering kali terjebak dalam aturan tata bahasa dan merasa perlu untuk memahami setiap aturan sebelum berbicara atau menulis. Sementara tata bahasa penting, terlalu fokus pada hal ini bisa menghambat aliran komunikasi. Cobalah untuk menggunakan bahasa Inggris dalam situasi nyata meskipun tata bahasamu belum sempurna. Pengalaman praktis akan membantu memperbaiki tata bahasa secara alami.

3. Tidak Mempraktikkan Bahasa Inggris Secara Aktif

Belajar bahasa Inggris memerlukan praktik aktif, bukan hanya pasif. Banyak pemula hanya membaca atau mendengarkan tanpa benar-benar berbicara atau menulis. Untuk mempelajari bahasa dengan baik, penting untuk mempraktikannya dalam berbicara dan menulis setiap hari. Cobalah berlatih dengan berbicara dengan teman, menggunakan aplikasi bahasa, atau menulis jurnal dalam bahasa Inggris.

4. Menerjemahkan Secara Harfiah

Menerjemahkan kata atau kalimat secara harfiah dari bahasa ibu ke bahasa Inggris sering kali tidak menghasilkan terjemahan yang akurat. Banyak frasa dan ungkapan tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Inggris, dan menerjemahkan secara harfiah bisa mengakibatkan kesalahpahaman. Sebaiknya, pelajari frasa dan ungkapan yang umum digunakan dalam bahasa Inggris dan pahami konteksnya.

5. Menghindari Kesalahan

Khawatir membuat kesalahan sering kali menghambat kemajuan. Pemula sering merasa malu atau enggan berbicara karena takut membuat kesalahan. Padahal, kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Jangan takut untuk membuat kesalahan, dan gunakan kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri.

6. Mengabaikan Kosakata Sehari-hari

Memfokuskan perhatian hanya pada kosakata akademis atau formal tanpa mempelajari kosakata sehari-hari juga bisa menjadi kesalahan. Kosakata sehari-hari sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari dan sangat penting untuk komunikasi yang efektif. Pelajari kosakata yang relevan dengan kegiatan sehari-harimu dan gunakan dalam kalimat praktis.

Jenis Obat Penurun Kolesterol yang Perlu Kamu Tahu

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Untuk mengelola kadar kolesterol, dokter sering meresepkan obat penurun kolesterol. Berikut adalah jenis-jenis obat penurun kolesterol yang umum digunakan, beserta mekanisme kerjanya:

1. Statin

Statin adalah jenis obat penurun kolesterol yang paling umum diresepkan. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase di hati, yang bertanggung jawab untuk produksi kolesterol. Dengan mengurangi produksi kolesterol di hati, kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam darah dapat menurun. Beberapa contoh statin meliputi:

  • Atorvastatin (Lipitor)
  • Simvastatin (Zocor)
  • Rosuvastatin (Crestor)
  • Pravastatin (Pravachol)

Statin juga dapat sedikit meningkatkan kadar kolesterol HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik.

2. Fibrate

Fibrate bekerja dengan meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, enzim yang membantu memecah trigliserida dalam darah. Fibrate terutama efektif dalam menurunkan kadar trigliserida dan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Contoh obat fibrate termasuk:

  • Fenofibrate (Tricor)
  • Gemfibrozil (Lopid)

3. Niacin (Vitamin B3)

Niacin, juga dikenal sebagai vitamin B3, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL. Niacin bekerja dengan menghambat produksi lipoprotein di hati. Meskipun niacin dapat efektif, penggunaannya harus diawasi karena dapat menyebabkan efek samping seperti kemerahan kulit atau gangguan pencernaan. Contoh niacin meliputi:

  • Niacin Extended-Release (Niaspan)

4. Resin Pengikat Asam Empedu (Bile Acid Sequestrants)

Obat-obatan ini bekerja dengan mengikat asam empedu di usus, sehingga mengurangi penyerapan kolesterol dan asam empedu ke dalam tubuh. Hati kemudian harus menggunakan kolesterol untuk memproduksi lebih banyak asam empedu, yang pada gilirannya menurunkan kadar kolesterol LDL. Contoh resin pengikat asam empedu meliputi:

  • Cholestyramine (Questran)
  • Colestipol (Colestid)
  • Colesevelam (Welchol)

5. Inhibitor Penyerapan Kolesterol

Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan kolesterol dari makanan di usus kecil, yang mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam aliran darah. Obat ini biasanya digunakan bersama statin untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Contoh inhibitor penyerapan kolesterol termasuk:

  • Ezetimibe (Zetia)

6. Inhibitor PCSK9

Obat ini adalah kelas baru dari obat penurun kolesterol yang bekerja dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah. PCSK9 adalah protein yang mengurangi jumlah reseptor LDL di hati, dan dengan menghambat protein ini, obat dapat menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan. Obat ini umumnya digunakan untuk pasien dengan hiperkolesterolemia yang tidak terkontrol dengan terapi lainnya. Contoh inhibitor PCSK9 meliputi:

  • Alirocumab (Praluent)
  • Evolocumab (Repatha)

7. Asam Lemak Omega-3

Meskipun bukan obat dalam arti tradisional, asam lemak omega-3 dari sumber seperti minyak ikan dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Omega-3 dapat dikonsumsi sebagai suplemen atau melalui makanan seperti ikan berlemak. Produk omega-3 yang direkomendasikan untuk penurunan trigliserida termasuk:

  • Ikan minyak omega-3 (Lovaza, Vascepa)

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian, Cocok untuk Diet

Menghitung kebutuhan kalori harian adalah langkah penting dalam merencanakan diet yang efektif dan sehat. Kebutuhan kalori harian berbeda untuk setiap individu, tergantung pada berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas, dan tujuan kesehatan. Berikut adalah panduan tentang cara menghitung kebutuhan kalori harian yang cocok untuk diet:

1. Tentukan Basal Metabolic Rate (BMR)

Basal Metabolic Rate (BMR) adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat, seperti pernapasan dan pencernaan. BMR dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

  • Untuk Pria:

    BMR=88.362+(13.397×berat badan dalam kg)+(4.799×tinggi badan dalam cm)−(5.677×usia dalam tahun)BMR = 88.362 + (13.397 \times berat \, badan \, dalam \, kg) + (4.799 \times tinggi \, badan \, dalam \, cm) – (5.677 \times usia \, dalam \, tahun)

  • Untuk Wanita:

    BMR=447.593+(9.247×berat badan dalam kg)+(3.098×tinggi badan dalam cm)−(4.330×usia dalam tahun)BMR = 447.593 + (9.247 \times berat \, badan \, dalam \, kg) + (3.098 \times tinggi \, badan \, dalam \, cm) – (4.330 \times usia \, dalam \, tahun)

2. Hitung Total Daily Energy Expenditure (TDEE)

TDEE adalah total kalori yang dibutuhkan tubuh dalam sehari, termasuk kalori yang dibakar dari aktivitas fisik. TDEE dihitung dengan mengalikan BMR dengan faktor aktivitas berikut:

  • Sangat Tidak Aktif (sedikit atau tidak ada olahraga): BMR ×\times 1.2
  • Sedikit Aktif (olahraga ringan 1-3 hari seminggu): BMR ×\times 1.375
  • Cukup Aktif (olahraga moderat 3-5 hari seminggu): BMR ×\times 1.55
  • Sangat Aktif (olahraga berat 6-7 hari seminggu): BMR ×\times 1.725
  • Ekstra Aktif (olahraga sangat berat atau pekerjaan fisik): BMR ×\times 1.9

Contoh: Jika BMR Anda adalah 1.500 kalori dan Anda melakukan olahraga ringan 1-3 hari seminggu, TDEE Anda adalah:

TDEE=1.500×1.375=2.062 kaloriTDEE = 1.500 \times 1.375 = 2.062 \, \text{kalori}

3. Tentukan Tujuan Diet

Setelah mengetahui TDEE, Anda dapat menyesuaikan asupan kalori berdasarkan tujuan diet Anda:

  • Untuk Menurunkan Berat Badan: Kurangi sekitar 500 kalori dari TDEE Anda setiap hari untuk menurunkan berat badan sekitar 0.5 kg per minggu. Misalnya, jika TDEE Anda 2.062 kalori, Anda dapat mengonsumsi sekitar 1.562 kalori per hari.
  • Untuk Menambah Berat Badan: Tambahkan sekitar 500 kalori dari TDEE Anda setiap hari untuk menambah berat badan sekitar 0.5 kg per minggu. Jika TDEE Anda 2.062 kalori, Anda bisa mengonsumsi sekitar 2.562 kalori per hari.
  • Untuk Menjaga Berat Badan: Konsumsi jumlah kalori yang sama dengan TDEE Anda.

4. Pertimbangkan Kualitas Kalori

Selain menghitung jumlah kalori, penting juga untuk memperhatikan kualitas kalori yang Anda konsumsi. Fokus pada asupan makanan yang kaya nutrisi, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan serat. Hindari makanan yang tinggi gula tambahan, lemak trans, dan natrium.

Hal yang Harus Direnungkan di Usia 30-an agar Finansial Terjaga

Memasuki usia 30-an sering kali menjadi momen penting untuk mengevaluasi dan merencanakan masa depan, terutama dalam hal keuangan. Pada usia ini, Anda mungkin sudah memiliki karier yang stabil, atau sedang membangun keluarga. Dengan tanggung jawab yang semakin besar, menjaga kesehatan finansial menjadi prioritas utama. Berikut beberapa hal yang perlu direnungkan di usia 30-an agar finansial tetap terjaga.

1. Menilai Kembali Tujuan Keuangan

a. Tentukan Prioritas Keuangan: Usia 30-an adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali tujuan keuangan Anda. Apakah Anda sudah menabung untuk dana darurat? Apakah Anda memiliki rencana untuk membeli rumah, mempersiapkan dana pensiun, atau mendanai pendidikan anak-anak? Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas akan membantu Anda fokus dan membuat rencana yang lebih matang.

b. Sesuaikan dengan Perubahan Hidup: Seiring berjalannya waktu, tujuan keuangan Anda mungkin berubah. Misalnya, Anda mungkin perlu menyesuaikan rencana keuangan jika Anda memutuskan untuk menikah, memiliki anak, atau mengubah karier. Penting untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keuangan Anda sesuai dengan situasi hidup yang berkembang.

2. Memperkuat Dana Darurat

a. Pentingnya Dana Darurat: Dana darurat adalah fondasi keuangan yang kuat. Idealnya, Anda harus memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Dana ini akan sangat berguna jika Anda menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan.

b. Cara Membangun Dana Darurat: Jika Anda belum memiliki dana darurat, mulailah dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda setiap bulan. Tentukan target dana darurat yang realistis dan terus tingkatkan jumlahnya seiring waktu. Menyimpan dana darurat di rekening terpisah akan membantu Anda lebih disiplin dalam menyisihkan uang.

3. Memahami Pentingnya Investasi

a. Mulai Berinvestasi: Usia 30-an adalah waktu yang baik untuk mulai berinvestasi. Dengan waktu yang masih panjang sebelum pensiun, Anda dapat memanfaatkan kekuatan bunga majemuk untuk menumbuhkan aset Anda. Pertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.

b. Diversifikasi Portofolio: Diversifikasi adalah kunci dalam investasi. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang; sebar investasi Anda di berbagai aset untuk mengurangi risiko. Ini akan membantu Anda menghadapi volatilitas pasar dan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.

4. Mengelola Utang dengan Bijak

a. Evaluasi Utang yang Ada: Jika Anda memiliki utang, seperti kartu kredit, pinjaman mobil, atau hipotek, penting untuk mengelolanya dengan bijak. Prioritaskan untuk melunasi utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda mengurangi beban bunga dan menghemat uang dalam jangka panjang.

b. Hindari Utang Konsumtif: Usia 30-an adalah saat yang tepat untuk menghindari utang konsumtif yang tidak perlu. Sebisa mungkin, hindari menggunakan kartu kredit untuk pembelian yang tidak penting atau meminjam uang untuk gaya hidup yang lebih mewah. Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan Anda.