Bandung yang memiliki julukan kota lautan api ini rupanya pernah terbakar habis pada tahun 1946 yang membuatnya mendapatkan nama tersebut. Namun, banyak sekali sejarah di Bandung yang sekarang telah menjadi memori dan juga cerita yang sangat menarik.
Ternyata emang betul kalau orang bilang bahwa Bandung diciptakan ketika Tuhan tersenyum. Tapi tahukah kamu bahwa ada juga objek wisata di Bandung yang diciptakan karena ada cerita kesedihan dibaliknya?
Bandung emang memiliki banyak banget spot wisata menarik, yang bikin plat B dan plat-plat lainnya gak pernah bosen mengunjungi kota kembang ini, apalagi pas weekend. Alasannya banyak sekali, hanya sekedar mau kulineran, mau belanja baju, mau kunjung pacar, bahkan mau berwisata ke destinasi unik yang mungkin nggak ada di Jakarta. Salah satunya adalah desa wisata Alam Santosa, yang berlokasi nggak jauh dari kota Bandung, hanya sekitar lima belas menit saja.
Percaya nggak sih, dulunya desa wisata Alam Santosa ini dibangun karena rumah pemiliknya yaitu Pak Eka Santosa pernah terendam banjir. Karena rumahnya terendam banjir, Pak Eka penasaran kenapa kok bisa banjir. Taunya setelah diteliti, banyak lahan yang gundul di daerah Bandung bagian timur, yang akhirnya membuat Pak Eka berinisiatif untuk merecovery alam dengan caranya sendiri. Awalnya Pak Eka menanam aneka pohon di lahannya, setelah mulai banyak, Pak Eka membangun bangunan yang tentunya bersinergi dengan alam. Eh makin lama, makin luas deh. Akhirnya dikasih nama Desa Wisata Alam Santosa. Gak heran, kalau mengunjungi Desa Santosa, adem banget! Segala macam pohon ada, lalu ada juga replika rumah adat Sunda, dan masih banyak hal lainnya.
Selain itu banyak kegiatan tradisional yang bisa kita lakukan di sini. Misalnya belajar tari dan musik tradisional, lalu membuat anyaman ataupun mainan tradisional, dan mencoba kuliner tradisional. Cocok banget buat yang pengen outbond atau sekedar team building. Btw, ada camping ground dan villanya juga, jadi bisa sekalian main.
Jadi intinya meskipun kamu sedang bersedih misalnya gegara kebanjiran, tetap aja ada jalan untuk kreatif dan bermanfaat untuk orang lain.
Source : instagram @catatanbackpacker