Keguguran adalah kehilangan kehamilan yang terjadi sebelum janin mampu bertahan hidup di luar rahim, biasanya sebelum usia kehamilan 20 minggu. Keguguran bisa terjadi karena berbagai alasan, dan sering kali tidak ada penyebab yang jelas. Berikut adalah beberapa penyebab umum keguguran yang perlu diketahui:
1. Kelainan Genetik dan Kromosom
a. Anomali Kromosom: Sebagian besar keguguran trimester pertama disebabkan oleh masalah kromosom pada janin. Ini termasuk kelainan seperti trisomi (penambahan kromosom ekstra), monosomi (kekurangan kromosom), atau perubahan struktural pada kromosom. Kelainan ini sering kali terjadi secara acak selama pembentukan sel telur atau sperma dan tidak terkait dengan masalah genetik pada orang tua.
b. Penyakit Genetik: Dalam beberapa kasus, penyakit genetik yang diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua dapat menyebabkan keguguran. Tes genetik dan konsultasi dapat membantu mengidentifikasi kondisi ini.
2. Kondisi Medis pada Ibu
a. Penyakit Kronis: Kondisi medis seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan tiroid, dan hipertensi dapat meningkatkan risiko keguguran. Pengelolaan kondisi ini sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk mengurangi risiko.
b. Gangguan Hormon: Ketidakseimbangan hormon, seperti progesteron yang rendah, dapat mempengaruhi kemampuan rahim untuk mempertahankan kehamilan. Progesteron penting untuk mempersiapkan lapisan rahim untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan.
c. Gangguan Autoimun: Kondisi seperti sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan pembekuan darah abnormal yang dapat mempengaruhi aliran darah ke plasenta, menyebabkan keguguran. Diagnosis dan pengelolaan kondisi ini penting untuk keberhasilan kehamilan.
3. Kelainan Anatomi pada Rahim
a. Anomali Uterus: Beberapa wanita mungkin memiliki kelainan struktural pada rahim, seperti rahim septum, rahim bikornuatus, atau polip endometrium, yang dapat mempengaruhi kemampuan rahim untuk mendukung kehamilan.
b. Fibroid Uterus: Fibroid, atau mioma, adalah pertumbuhan non-kanker yang dapat terjadi di dalam atau di luar dinding rahim. Tergantung pada ukuran dan lokasinya, fibroid dapat mempengaruhi implantasi atau pertumbuhan janin.
4. Infeksi
a. Infeksi Bakteri dan Virus: Beberapa infeksi, seperti listeriosis, toksoplasmosis, rubella, dan cytomegalovirus, dapat menyebabkan keguguran atau masalah perkembangan pada janin. Pencegahan melalui vaksinasi dan menjaga kebersihan sangat penting.
b. Infeksi Menular Seksual (IMS): IMS seperti sifilis, klamidia, dan gonore dapat meningkatkan risiko keguguran jika tidak diobati.
5. Faktor Gaya Hidup
a. Merokok: Nikotin dan bahan kimia lainnya dalam rokok dapat menyebabkan masalah dengan plasenta dan meningkatkan risiko keguguran. Berhenti merokok sebelum dan selama kehamilan sangat penting.
b. Alkohol dan Narkoba: Konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan narkoba dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir.
c. Nutrisi dan Berat Badan: Nutrisi yang buruk dan kekurangan nutrisi penting seperti asam folat dapat meningkatkan risiko keguguran. Kegemukan atau kekurangan berat badan juga dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan.